JT - Festival kuliner nonhalal yang bertajuk Festival Pecinan Nusantara di Mal Solo Paragon Surakarta, Jawa Tengah, dihentikan sementara menyusul pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall Veronica Lahji mengungkapkan bahwa pihak mal belum dapat memberikan kepastian mengenai kelanjutan festival.
Baca juga : Konser Soul Intimate Hadir dengan Tawaran Kedekatan dengan Penonton
"Sambil menunggu arahan terbaik dari pejabat setempat," ujar Veronica pada Kamis.
Pantauan di lokasi acara menunjukkan bahwa area festival di atrium mal pagi ini ditutup dengan kain hitam, dan tidak ada konsumen yang datang. Para pedagang terlihat masih berada di stan mereka, namun Veronica memastikan bahwa tidak ada aktivitas jual beli yang berlangsung. Para pedagang diimbau untuk tetap mengurus dagangannya mengingat ada beberapa jenis makanan yang rawan busuk.
Kontroversi terkait festival ini bermula ketika Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mengadakan audiensi dengan Pemerintah Kota Surakarta. Humas DSKS, Endro Sudarsono, mengimbau umat Muslim untuk tidak ikut serta dalam festival tersebut dan menyoroti spanduk pemberitahuan yang dianggap terlalu vulgar.
Baca juga : The Shadow Strays" Tampil Mengesankan di Festival Film Internasional Toronto
"Spanduk pemberitahuan seharusnya terpasang secara terbatas dan tidak terlalu vulgar. Warga resah karena ini dianggap terlalu vulgar meskipun kami menghargai makanan non-Muslim. Kami hanya memberikan imbauan dan pernyataan sikap," jelas Endro.
Pihak DSKS juga meminta Pemerintah Kota Surakarta untuk lebih selektif dalam memberikan izin untuk acara seperti ini. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surakarta, Indradi, menegaskan bahwa izin untuk acara tersebut tidak dikeluarkan oleh Kesbangpol, melainkan oleh pihak kepolisian untuk izin keramaian.